Selasa, 28 Juni 2011

makalah herbarium


Kata Pengantar

            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena segala rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah media pembelajaran biologi yaitu mengenai herbarium .

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini . Semoga makalah  ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana mestinya. Atas perhatiannya saya  ucapkan terima kasih.
                                                                                                    

Jambi,  6 maret 2010




























DAFTAR ISI


  1. Kata pengantar……………………………………………………………………..
  2. Daftar isi……………………………………………………………………………
  3. Bab I
Pendahuluan………………………………………………………………………..
    • Latar belakang……………………………………………………………...
    • Rumusan masalah………………………………………………………….
    • Tujuan penulisan…………………………………………………………...
  1. Bab II
Pembahasan………………………………………………………………………..
·         Pengertian herbarium………………………………………………………
·         Fungsi herbarium………………………………………………………….
·         Manfaat herbarium………………………………………………………...
·         Cara membuat herbarium………………………………………………….
·         Kelebihan dan kelemahan herbarium………………………………………
·         Cara pengaplikasian di kelas……………………………………………….
  1. Bab III
Penutup……………………………………………………………………………..
·         Kesimpulan…………………………………………………………………
·         Daftar pustaka………………………………………………………………










BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegitan belajar mengajar. Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya.seorang belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran,yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan ,media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa.jika program media itu di desain dan dikembangkan secara baik,maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi,masih banyak tugas guru yang lain seperti memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan terus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi siswa.









1.2 Rumusan Masalah

            Adapun rumusan masalah dari makalah herbarium ini adalah :
  • Pengertian herbarium
  • Fungsi herbarium
  • Manfaat herbarium
  • Cara membuat herbarium
  • Kelemahan dan kelebihan herbarium


1.3 Tujuan Penulisan

            Tujuan penulisan dari makalh herbarium ini adalah :

  • untuk mempermudah dalam memperkenalkan spesies mangrove kepada masyarakat.
  • Sebagai tugas terstruktur mata kuliah media pembelajaran biologi
  • Mempelajari dalam membuat herbarium











BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Herbarium

            Herbarium berasal dari kata “ hortus dan botanicus”, artinya kebun botani yang di keringkan,biasanya disusun berdasarkan system klasifikasi. Istilah herbarium lebih dikenal untuk pengawetan tumbuhan. Herbarium adalah material tumbuhan yang telah diawetkan (disebut juga spesimen herbarium). Herbarium juga bisa berarti tempat dimana material-material tumbuhan yang telah diawetkan disimpan.

Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu. Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi, morfologi, ekologi, maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat waktu dan nama pengkoleksi.

            Herbarium juga merupakan salah satu sumber pembelajaran yang penting dalam ilmu biologi tumbuhan. Herbarium merupakan koleksi kering yang dibuat berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dan memiliki criteria criteria tersendiri.

Secara umum ada dua jenis herbarium,yaitu herbarium basah dan herbarium kering. Herbarium yang baik slalu di sertai identitas pengumpul ( nama pengumpul atau kolektor dan nomor koleksi).

Eksplorasi terhadap tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data sebanyak-banyaknya tentang SDH. Hasil eksplorasi sering dilengkapi  dengan pengambilan spesimen dan pencandraan terhadap ciri-ciri yang ada pada-nya dan kemudian dilakukan pengawetan maupun pengkoleksian. Spesimen dan data yang telah diperoleh kemudian dikumpul-kan dan diolah sebagai herbarium untuk dijadikan sumber informasi dalam pengelolaan SDH.

Koleksi herbarium merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya bagi para ahli taksonomi. Seringkali koleksi-koleksi herbarium disimpan dalam gedung-gedung yang megah dilengkapi dengan peralatan kompleks dan dikelola para pakar taksonomi beserta tenaga administrasi dan teknisi. Indonesia memiliki gedung herbarium Bogoriense yang berada di kompleks Cibinong Science Center LIPI. Gedung herbarium ini merupakan herbarium terlengkap dan tertua di Asia Tenggara, serta nomor tiga terbesar di seluruh dunia.

Awetan specimen baik dalam herbarium kering maupun basah disimpan dan ditata dalam ruang-ruang yang tersedia menurut masing-masing takson yang diklasifikasikan oleh para ahli didalamnya. Semakin banyak jumlah koleksi herbarium menuntut semakin banyak pula ruang-ruang dan tem-pat penyimpanan.

Data-data dan informasi yang ada pada herbarium sering dirujuk sebagai refference untuk penelitian-penelitian. Mulai dari pengidentifikasian tumbuhan hasil studi lapangan maupun pengambilan sampel dari spesimen untuk penelitian lanjutan. Kegiatan ini sering memakan waktu dan tenaga yang cukup banyak ketika harus mencari spesimen yang dimaksud diantara “tumpukan” ribuan bahkan jutaan koleksi herbarium yang ada. Tidak jarang pula terjadi kerusakan pada koleksi jika akses secara manual ini dilakukan tidak dengan hati-hati. Ketidak-puasan sering juga dialami para peneliti yang mencari informasi jika ternyata data dan informasi pada herbarium tidak sesuai dengan harapannya.

Beberapa negara maju telah mengembangkan teknologi informasi bio-diversitas berupa herbarium virtual untuk mengatasi berbagai kelemahan dan kerugian dari pengaksesan data herbarium. Program ini tidak terlepas dari komputer dan akses internet untuk pengaplikasiannya. Data-data yang ada pada koleksi herbarium fisik dipindah kedalam suatu data-base dalam bentuk digital. Kemudian dilakukan pengolahan data untuk di-gambarkan dalam herbarium virtual. Penggambaran data ini meliputi nama tumbuhan atau spesimen, gambar tumbuhan, peralatan untuk identifikasi, ciri dan diskripsi tumbuhan, informasi taksonomis dan ekologis dari tumbuhan, serta distribusi tumbuhan di-mana spesimen tersebut dapat ditemu-kan.
Herbarium virtual memungkin-kan pengerjaan dalam herbarium lebih efisien, pengaksesan data dapat dilakukan dari tempat manapun melalui akses internet tanpa harus datang ke tempat koleksi herbarium fisik se-hingga akses menjadi lebih luas dan le-bih cepat, menghemat waktu dan ener-gi, dan herbarium fisik lebih terjaga serta terhindar dari kerusakan.

Dalam database suatu herbarium akan memuat beberapa data,sebagai contoh adalah sebagi berikut.
Data Pada Spesimen
Data Koleksi:
1.      takson
2.      nama ilmiah:
   Platyzoma microphyllum
3.      penemu : R.Br
4.      publikasi
-    judul       : Prodr
-    halaman  : 160
-    tanggal   : 1810
5.      sinonim
-    nama       : Gleichenia platyzoma
-    penemu   : F.Muell
-    publikasi : Veg. Chatham.-Isl
-    halaman  : 63
-    tanggal   : 1864
-    type : T   : Facing Island, Qld
6.      ilustrasi: S.B.Andrews
7.      deskripsi: kacang-kacangan pendek yang tumbuh mendatar dan merayap seperti sporangia dalam zone-zone di dalam distal.
8.      gambar : Tabel 5
9.      lokasi: Australia utara
10.  habitat: Berkembang dalam lahan-lahan berpaya-paya atau berpasir.
11.  peta_persebaran: Peta 135
12.  spesimen: 14.4 km kearah utara Aus-tralia


Informasi tentang spesimen-spesimen biologi dalam herbarium, koleksi-koleksi universitas dan contoh di alam sangat berharga. Akan tetapi, sangat susah untuk mengakses kecuali jika itu disediakan online

B. Fungsi Herbarium
        
Material herbarium sangat penting artinya sebagai koleksi untuk kepentingan penelitian dan identifikasi,hal ini dimungkinkan karena pendokumentasian tanaman dengan cara di awetkan dapat bertahan lebih lama,fungsi herbarium yaitu :
·         bahan peraga pelajaran botani
·         bahan penelitian
·         alat pembantu identifikasi tanaman
·         bukti keanekaragaman
·         specimen acuan untuk publikasi spesies baru
·         sebagai pusat referensi
·         sebagai lembaga dokumentasi
·         sebagai pusat penyimpanan data

C. Manfaat Herbarium

Herbarium dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk mentakrifkan takson tumbuhan, ia mempunyai holotype untuk tumbuhan tersebut. Herbarium juga dapat digunakan sebagai bahan penelitian untuk para ahli bunga atau ahli taksonomi, untuk mendukung studi ilmiah lainnya seperti survey ekologi, studi fitokimia, peng-hitungan kromosom, melakukan analisa perbandingan biologi dan berperan dalam mengungkap kajian evolusi. Kebermanfaatan herbarium yang sangat besar ini menuntut perawatan dan pe-ngelolaan spesimen harus dilakukan dengan baik dan benar

D. Cara Membuat Herbarium

Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting dalam praktek pembuatan herbarium. Specimen herbarium yang baik harus memberikan informasi terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada para peneliti. Dengan kata lain,suatu koleksi tumbuhan harus mempunyai seluruh bagian tumbuhan dan harus ada keterangan yang memberikan seluruh informasi yang tidak Nampak pada specimen herbarium.
Pembuatan awetan specimen diperlukan untuk tujuan pengamatan specimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama untuk specimen-spesimen yang sulit ditemukan di alam. Awetan specimen dapat berupa awetan kering dan awetan basah. Untuk awetan kering tanaman di awetkan dalam bentuk herbarium,sedangkan untuk mengawetkan hewan dengan sebelumnya mengeluarkan organ-organ di dalamnya. Awetan basah baik untuk hewan maupun tumbuhan biasanya dibuat dengan merendam seluruh specimen dalam larutan formalin 4%.
Cara pembuatan herbarium  sangat mudah, apabila berikut ini adalah petunjuk untuk membuat herbarium :
Alat dan bahan :
  • karton,kardus
  • kertas Koran
  • sasak dari bamboo/tripleks
  • sample tanaman
  • alat tulis
  • formalin
  • gelas ukur
  • gunting
  • akuades
  • kertas label
  • selotip transparan



cara kerja membuat herbarium :
  1. ambil salah satu tanaman atau bagian dari tanaman
  2. cara pertama,masukkan tanaman itu pada sasak bamboo yang telah di buat dan keringkan tanaman dengan penjemuran terhadap cahaya matahari.Cara kedua, atur posisi tanaman pada lembaran Koran hingga rata. Lapisi lagi dengan beberapa lembar Koran,tangkup dengan tripleks pada kedua sisinya lalu ikat dengan kencang sehingga tanaman terpress dengan kuat. Ganti Koran dengan yang kering setiap kali Koran pembungkus tanaman basah. Lakukan berulang ulang hingga tanaman benar benar kering.
  3. tanaman dikatakan kering jika sudah cukup kaku dan tidak terasa dingin
  4. tanaman yang akan di buat herbarium, sebaiknya memiliki bagian-bagian yang lengkap. Jika bunganya mudah gugur maka masukkan bunga tersebut dalam amplop dan selipkan pada herbarium
  5. tempelkan tanaman yang telah di keringkan pada karton dengan menggunakan jahitan tali/selotip.
  6. lengkapi keterangan yang terdapat pada collector book
  7. pasang etikenya

cara membuat awetan basah :
  1. siapkan specimen yang akan di awetkan
  2. sediakan formalin yang telah di encerkan sesuai dengan keinginan
  3. masukkan specimen pada larutan formalin yang telah ada dalam botol jam dan telah di encerkan
  4. tutup rapat botol dan kemudian di beri label yang berisi nama spsimen tersebut dan familinya.


E. Kelemahan dan Kelebihan Herbarium

Terdapat beberapa kelemahan pada herbarium yaitu; spesimen mudah mengalami kerusakan akibat perawatan yang. Kurang memadai maupun karena frekuensi pemakaian yang cukup tinggi untuk identifikasi dan pengecekan data secara manual,  tidak bisa diakses secara bersama-sama oleh berberapa orang, biaya besar; tidak bisa diakses sewaktu-waktu dan tidak dapat diakses dari jarak jauh.
Sedangkan kelebihan dari herbarium adalah sebagai pelengkap bahan praktikum yang bisa langsung dibawa di dalam kelas atau ruangan. Cara pembutan yang tidak terlalu sulit,dan memudahkan praktikan meneliti tumbuhannya tanpa harus mengambil sample yang baru.


F. Cara Pengaplikasian di Kelas

Pengawetan hewan dan tumbuhan serta bagian-bagiannya diperlukan terutama untuk memenuhi kebutuhan masa yang akan datang, Tanpa adanya sistem pengawetan yang baik, hewan dan tumbuhan yang ditemukan dan dikoleksi dilapangan akan mengalami kerusakan, misalnya akibat pengerutan atau pembusukan.
Ciri khas dari kegiatan praktikum biologi adalah digunakannya makhluk hidup sebagai obyek yang akan diamati. Makhluk hidup tersebut dapat berupa tumbuhan, hewan atau mikroba.
Cara pengaplikasian herbarium yaitu bisa langsung di bawa kedalam kelas ataupun laboratorium sebagai bahan pelengkap praktikum. Dengan membawa herbarium di kelas kita dapat dengan mudah untuk mempelajari,mengidentifikasi  suatu spesimen tertentu.





BAB III
PENUTUP
1.4  Kesimpulan

Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu. Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi, morfologi, ekologi, maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat waktu dan nama pengkoleksi
Pembuatan awetan specimen diperlukan untuk tujuan pengamatan specimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama untuk specimen-spesimen yang sulit ditemukan di alam. Awetan specimen dapat berupa awetan kering dan awetan basah. Untuk awetan kering tanaman di awetkan dalam bentuk herbarium,sedangkan untuk mengawetkan hewan dengan sebelumnya mengeluarkan organ-organ di dalamnya. Awetan basah baik untuk hewan maupun tumbuhan biasanya dibuat dengan merendam seluruh specimen dalam larutan formalin 4%.

paper mamalia


Paper Taksonomi Hewan
Mamalia
                                                

                      Di susun oleh
                Nama         : UMAIRA
                Nim            : A1C408010
                Prodi          : Biologi


PROGRAM STUDI BIOLOGI 
PENDIDIDKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI



MAMALIA

Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya;,adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau berdarah panas. Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai. Secara filogenetik, yang disebut Mamalia adalah semua turunan dari nenek moyang monotremata (seperti echidna) dan mamalia therian (berplasenta dan berkantung atau marsupial)
Proses pencernaan makanan dapat terjadi secara mekanik dan kimia. Pencernaan mekanik adalah proses yang mengubah makanan menjadi bagian-bagian yang kecil. Sedangkan pencernaan secara kimia adalah suatu proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan.
Hewan mamalia misalnya sapi mempunyai lambung yang tersusun dari empat bagian yaitu perut besar (rimen), perut jala (reticulum) perut kilab (omosum), dan perut masam (obomasum). Makanan yang berupa rumput dan sebangsanya dari mulut melewati kerongkongan masuk ke dalam perut besar, dari perut besar makanan kembali ke mulut untuk dimumah, setelah dimumah makanan ditelan dan masuk ke dalam perut jala, kemudian ke perut kilab dan akhirnya ke perut masam.
Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:
1) Ordo dactyla
§  Species : Topis (clocidura marina)
§  Badak Jawa (rhino cerassoondaicus)


2) Ordo insectivora
§  Species : cecurut (cocidura mosina)
§  Tupai (tupaja javarita)
3) Ordo phalidata
§  Species : trenggiling (tubuh bersisik)
4) Ordo chiroptera
§  Species : kelelawar (micro chiroptera SP)
§  Kalong (megachiroptera SP)
5) Ordo marsupiala
§  Species : kucing (fell is catus)
§  Singa (fell is lion)
§  Harimau (fell is tigris)
§  Serigala (canislupus)
6) Ordo marsopialia
§  Species : kanguru (macropus)
§  Kuskus (plalanger)
7) Ordo prosboscidae
§  Species : gajah (elephan indicus)
§  Gajah Africa (loxoder africanus)
8) Ordo artidactyea
§  Species : kerbau (bubalus-bubalus)
§  Banteng (basssonduicus)
A.    Karakteristik Mamalia
Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies non-mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya melahirkan bukan dianggap sebagai ciri khusus mamalia. Demikian juga dengan sifat endotermik yang juga dimiliki oleh burung.
Monotremata tidak memilki puting susu, namun tetap memiliki kelenjar susu. Artinya, monotremata memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kelas Mamalia. Perlu diketahui bahwa taksonomi yang sering digunakan belakangan ini sering menekankan pada kesamaan nenek moyang, diagnosa karakteristik sangat berguna dalam identifikasi asal-usul suatu makhluk. Jika ada salah satu anggota Cetacea ternyata tidak memiliki karakteristik mamalia, maka ia akan tetap dianggap sebagai mamalia karena nenek moyangnya sama dengan mamalia lainnya.
Mamalia memiiki 3 tulang pendengaran dalam setiap telinga dan 1 tulang (dentari) di setiap sisi rahang bawah. Vertebrata lain yang memiliki telinga hanya memiliki 1 tulang pendengaran (yaitu, stapes) dalam setiap telinga dan paling tidak 3 tulang lain di setiap sisi rahang.
Mamalia memliki integumen yang terdiri dari 3 lapisan: paling luar adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis. Epidermis biasanya terdiri atas 30 lapis sel yang berfungsi menjadi lapisan tahan air. Sel-sel terluar dari lapisan epidermis ini sering terkelupas; epidermis bagian paling dalam sering membelah dan sel anakannya terdorong ke atas (ke arah luar). Bagian tengah, dermis, memiliki ketebalan 15-40 kali dibanding epidermis. Dermis terdiri dari berbagai komponen seperti pembuluh darah dan kelenjar. Hipodermis tersusun atas jaringan adiposa dan berfungsi untuk menyimpan lemak, penahan benturan, dan insulasi. Ketebalan lapisan ini bervariasi pada setiap spesies.

B.     Perkembangbiakan mamalia dan manusia

Mamalia tergolong hewan vivipar Melahirkan anak), mempunyai alat kelamin jantan dan betina.

1.   Alat kelamin jantan (pria)
  • Sepasang testes (buah pelir), yaitu penghasil sperma.
  • Saluran sperma (vas deferen)
  • Penis, yaitu alat kelamin luar

2.   Alat kelamin betina (wanita)
  • Ovarium (indung telur) yaitu penghasil ovum
  • Pembuluh/saluran falopii (tuba falopii) atau saluran ovum atau oviduk
  • Rahim atau uterus, yaitu tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada hewan mamalia yang dapat menghasilkan banyak anak, juga memiliki uterus yang banyak pula, misalnya tikus.
  • Vagina (lubang peranakan) adalah saluran terluar dari alat alat kelamin betina.


Pertemuan sperma dan ovum (fertilisasi) terjadi pada saluran falopii menghasilkan zygot. Zygot tersebut tumbuh menjadi embrio. Embrio akan berkembang menjadi fetus dan akhirnya lahir sebagai bayi.

Embrio memperoleh zat makanan dari induknya melalui plasenta. Penghubung antara plasenta dengan embrio adalah tali pusat. Untuk melindungi embrio dari benturan terdapat cairan yang disebut air ketuban.





C.   Macam macam hewan mamalia

1.)     Harimau
Harimau, Felidae terbesar yang hidup di alam liar.
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom               : Animalia
Filum                     : Chordata
Kelas                      : Mamalia
Ordo                       : Carnivora
Family                    : Felidae
Genus                     :  Felix
Spesies                   : Felis sp
Singa, harimau, kucing dan sejenisnya adalah anggota famili Felidae, ordo Carnivora. Felidae pertama diketahui pada masa Eocene, sekitar 40 juta tahun yang lalu. Felidae yang paling dikenal adalah kucing peliharaan (subspesies Felis silvestris catus), yang pertama kali berasosiasi dengan manusia sekitar 7000 dan 4000 tahun yang lalu. Keluarga liarnya masih tinggal di Afrika dan Asia bagian barat.
Anggota felidae lainnya yang cukup dikenal adalah kucing besar seperti Singa, Harimau, Macan Tutul, Jaguar, Cheetah (yang muncul sebagai keturunan kucing kecil), dan kucing liar lainnya seperti Lynx, Puma, Caracal, dan Bobcat. Semua felidae, termasuk pula kucing peliharaan, adalah superpredator yang mampu menghancurkan seluruh makhluk hidup yang lebih kecil dari mereka.

Felidae yang kurang dikenal termasuk hasil perkawinan campur seperti Liger dan Tigon. Liger adalah kucing terbesar dalam famili Felidae, bahkan melebihi harimau (perlu diketahui, harimau adalah kucing terbesar dalam famili Felidae yang ditemukan di alam). Ada 37 spesies Felidae yang diketahui di dunia saat ini. Spesies ini aslinya di Asia dan menyebar ke benua lainnya lewat jembatan darat.
Kemiripan bentuk fisik anggota Felidae menyebabkan pada masa lalu anggota-anggotanya dikelompokkan pada satu marga (Felis) atau dua marga saja (Felis, kucing kecil, dan Panthera, kucing besar). Kajian filogeni dengan menggunakan bantuan teknik molekular menunjukkan bahwa variasi di dalam anggota Felidae cukup besar, sehingga klasifikasi berikut yang sekarang mulai dianut oleh para peminat zoologi.
Subfamili Felinae
§    Kucing liar, Felis silvestris
§    Kucing gurun atau Kucing liar Afrika, Felis silvestris lybica
§    Kucing peliharaan, Felis silvestris catus
§    Kucing pasir, Felis margarita
§    Kucing hutan, Felis chaus
§    Kucing berkaki hitam, Felis nigripes
§    Kucing gurun Tiongkok, Felis bieti









2.)    Tupai
Tupai kekes
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom               : Animalia
Filum                     : Chordata
Kelas                      : Mamalia
Ordo                       : Scandentia
Family                    : Tupaiidae
Genus                     : Tupaia
Spesies                   : Tupaia javanica
Tupai adalah segolongan mamalia kecil yang mirip, dan kerap dikelirukan, dengan bajing. Secara ilmiah, tupai tidak sama dan jauh kekerabatannya dari keluarga bajing. Tupai adalah pemangsa serangga, dan dahulu dimasukkan ke dalam bangsa Insectivora (pemakan serangga) bersama-sama dengan cerurut, sedangkan bajing dan bajing terbang termasuk bangsa Rodentia (hewan pengerat) bersama-sama dengan tikus.