Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena segala rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah media pembelajaran biologi yaitu mengenai herbarium .
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini . Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana mestinya. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, 6 maret 2010
DAFTAR ISI
- Kata pengantar……………………………………………………………………..
- Daftar isi……………………………………………………………………………
- Bab I
Pendahuluan………………………………………………………………………..
- Latar belakang……………………………………………………………...
- Rumusan masalah………………………………………………………….
- Tujuan penulisan…………………………………………………………...
- Bab II
Pembahasan………………………………………………………………………..
· Pengertian herbarium………………………………………………………
· Fungsi herbarium………………………………………………………….
· Manfaat herbarium………………………………………………………...
· Cara membuat herbarium………………………………………………….
· Kelebihan dan kelemahan herbarium………………………………………
· Cara pengaplikasian di kelas……………………………………………….
- Bab III
Penutup……………………………………………………………………………..
· Kesimpulan…………………………………………………………………
· Daftar pustaka………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegitan belajar mengajar. Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya.seorang belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran,yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan ,media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa.jika program media itu di desain dan dikembangkan secara baik,maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi,masih banyak tugas guru yang lain seperti memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan terus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi siswa.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah herbarium ini adalah :
- Pengertian herbarium
- Fungsi herbarium
- Manfaat herbarium
- Cara membuat herbarium
- Kelemahan dan kelebihan herbarium
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalh herbarium ini adalah :
- untuk mempermudah dalam memperkenalkan spesies mangrove kepada masyarakat.
- Sebagai tugas terstruktur mata kuliah media pembelajaran biologi
- Mempelajari dalam membuat herbarium
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Herbarium
Herbarium berasal dari kata “ hortus dan botanicus”, artinya kebun botani yang di keringkan,biasanya disusun berdasarkan system klasifikasi. Istilah herbarium lebih dikenal untuk pengawetan tumbuhan. Herbarium adalah material tumbuhan yang telah diawetkan (disebut juga spesimen herbarium). Herbarium juga bisa berarti tempat dimana material-material tumbuhan yang telah diawetkan disimpan.
Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu. Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi, morfologi, ekologi, maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat waktu dan nama pengkoleksi.
Herbarium juga merupakan salah satu sumber pembelajaran yang penting dalam ilmu biologi tumbuhan. Herbarium merupakan koleksi kering yang dibuat berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dan memiliki criteria criteria tersendiri.
Secara umum ada dua jenis herbarium,yaitu herbarium basah dan herbarium kering. Herbarium yang baik slalu di sertai identitas pengumpul ( nama pengumpul atau kolektor dan nomor koleksi).
Eksplorasi terhadap tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data sebanyak-banyaknya tentang SDH. Hasil eksplorasi sering dilengkapi dengan pengambilan spesimen dan pencandraan terhadap ciri-ciri yang ada pada-nya dan kemudian dilakukan pengawetan maupun pengkoleksian. Spesimen dan data yang telah diperoleh kemudian dikumpul-kan dan diolah sebagai herbarium untuk dijadikan sumber informasi dalam pengelolaan SDH.
Koleksi herbarium merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya bagi para ahli taksonomi. Seringkali koleksi-koleksi herbarium disimpan dalam gedung-gedung yang megah dilengkapi dengan peralatan kompleks dan dikelola para pakar taksonomi beserta tenaga administrasi dan teknisi. Indonesia memiliki gedung herbarium Bogoriense yang berada di kompleks Cibinong Science Center LIPI. Gedung herbarium ini merupakan herbarium terlengkap dan tertua di Asia Tenggara, serta nomor tiga terbesar di seluruh dunia.
Awetan specimen baik dalam herbarium kering maupun basah disimpan dan ditata dalam ruang-ruang yang tersedia menurut masing-masing takson yang diklasifikasikan oleh para ahli didalamnya. Semakin banyak jumlah koleksi herbarium menuntut semakin banyak pula ruang-ruang dan tem-pat penyimpanan.
Data-data dan informasi yang ada pada herbarium sering dirujuk sebagai refference untuk penelitian-penelitian. Mulai dari pengidentifikasian tumbuhan hasil studi lapangan maupun pengambilan sampel dari spesimen untuk penelitian lanjutan. Kegiatan ini sering memakan waktu dan tenaga yang cukup banyak ketika harus mencari spesimen yang dimaksud diantara “tumpukan” ribuan bahkan jutaan koleksi herbarium yang ada. Tidak jarang pula terjadi kerusakan pada koleksi jika akses secara manual ini dilakukan tidak dengan hati-hati. Ketidak-puasan sering juga dialami para peneliti yang mencari informasi jika ternyata data dan informasi pada herbarium tidak sesuai dengan harapannya.
Beberapa negara maju telah mengembangkan teknologi informasi bio-diversitas berupa herbarium virtual untuk mengatasi berbagai kelemahan dan kerugian dari pengaksesan data herbarium. Program ini tidak terlepas dari komputer dan akses internet untuk pengaplikasiannya. Data-data yang ada pada koleksi herbarium fisik dipindah kedalam suatu data-base dalam bentuk digital. Kemudian dilakukan pengolahan data untuk di-gambarkan dalam herbarium virtual. Penggambaran data ini meliputi nama tumbuhan atau spesimen, gambar tumbuhan, peralatan untuk identifikasi, ciri dan diskripsi tumbuhan, informasi taksonomis dan ekologis dari tumbuhan, serta distribusi tumbuhan di-mana spesimen tersebut dapat ditemu-kan.
Herbarium virtual memungkin-kan pengerjaan dalam herbarium lebih efisien, pengaksesan data dapat dilakukan dari tempat manapun melalui akses internet tanpa harus datang ke tempat koleksi herbarium fisik se-hingga akses menjadi lebih luas dan le-bih cepat, menghemat waktu dan ener-gi, dan herbarium fisik lebih terjaga serta terhindar dari kerusakan.
Dalam database suatu herbarium akan memuat beberapa data,sebagai contoh adalah sebagi berikut.
Data Pada Spesimen
Data Koleksi:
1. takson
2. nama ilmiah:
Platyzoma microphyllum
3. penemu : R.Br
4. publikasi
- judul : Prodr
- halaman : 160
- tanggal : 1810
5. sinonim
- nama : Gleichenia platyzoma
- penemu : F.Muell
- publikasi : Veg. Chatham.-Isl
- halaman : 63
- tanggal : 1864
- type : T : Facing Island, Qld
6. ilustrasi: S.B.Andrews
7. deskripsi: kacang-kacangan pendek yang tumbuh mendatar dan merayap seperti sporangia dalam zone-zone di dalam distal.
8. gambar : Tabel 5
9. lokasi: Australia utara
10. habitat: Berkembang dalam lahan-lahan berpaya-paya atau berpasir.
11. peta_persebaran: Peta 135
12. spesimen: 14.4 km kearah utara Aus-tralia
Informasi tentang spesimen-spesimen biologi dalam herbarium, koleksi-koleksi universitas dan contoh di alam sangat berharga. Akan tetapi, sangat susah untuk mengakses kecuali jika itu disediakan online
B. Fungsi Herbarium
Material herbarium sangat penting artinya sebagai koleksi untuk kepentingan penelitian dan identifikasi,hal ini dimungkinkan karena pendokumentasian tanaman dengan cara di awetkan dapat bertahan lebih lama,fungsi herbarium yaitu :
· bahan peraga pelajaran botani
· bahan penelitian
· alat pembantu identifikasi tanaman
· bukti keanekaragaman
· specimen acuan untuk publikasi spesies baru
· sebagai pusat referensi
· sebagai lembaga dokumentasi
· sebagai pusat penyimpanan data
C. Manfaat Herbarium
Herbarium dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk mentakrifkan takson tumbuhan, ia mempunyai holotype untuk tumbuhan tersebut. Herbarium juga dapat digunakan sebagai bahan penelitian untuk para ahli bunga atau ahli taksonomi, untuk mendukung studi ilmiah lainnya seperti survey ekologi, studi fitokimia, peng-hitungan kromosom, melakukan analisa perbandingan biologi dan berperan dalam mengungkap kajian evolusi. Kebermanfaatan herbarium yang sangat besar ini menuntut perawatan dan pe-ngelolaan spesimen harus dilakukan dengan baik dan benar
D. Cara Membuat Herbarium
Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting dalam praktek pembuatan herbarium. Specimen herbarium yang baik harus memberikan informasi terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada para peneliti. Dengan kata lain,suatu koleksi tumbuhan harus mempunyai seluruh bagian tumbuhan dan harus ada keterangan yang memberikan seluruh informasi yang tidak Nampak pada specimen herbarium.
Pembuatan awetan specimen diperlukan untuk tujuan pengamatan specimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama untuk specimen-spesimen yang sulit ditemukan di alam. Awetan specimen dapat berupa awetan kering dan awetan basah. Untuk awetan kering tanaman di awetkan dalam bentuk herbarium,sedangkan untuk mengawetkan hewan dengan sebelumnya mengeluarkan organ-organ di dalamnya. Awetan basah baik untuk hewan maupun tumbuhan biasanya dibuat dengan merendam seluruh specimen dalam larutan formalin 4%.
Cara pembuatan herbarium sangat mudah, apabila berikut ini adalah petunjuk untuk membuat herbarium :
Alat dan bahan :
- karton,kardus
- kertas Koran
- sasak dari bamboo/tripleks
- sample tanaman
- alat tulis
- formalin
- gelas ukur
- gunting
- akuades
- kertas label
- selotip transparan
cara kerja membuat herbarium :
- ambil salah satu tanaman atau bagian dari tanaman
- cara pertama,masukkan tanaman itu pada sasak bamboo yang telah di buat dan keringkan tanaman dengan penjemuran terhadap cahaya matahari.Cara kedua, atur posisi tanaman pada lembaran Koran hingga rata. Lapisi lagi dengan beberapa lembar Koran,tangkup dengan tripleks pada kedua sisinya lalu ikat dengan kencang sehingga tanaman terpress dengan kuat. Ganti Koran dengan yang kering setiap kali Koran pembungkus tanaman basah. Lakukan berulang ulang hingga tanaman benar benar kering.
- tanaman dikatakan kering jika sudah cukup kaku dan tidak terasa dingin
- tanaman yang akan di buat herbarium, sebaiknya memiliki bagian-bagian yang lengkap. Jika bunganya mudah gugur maka masukkan bunga tersebut dalam amplop dan selipkan pada herbarium
- tempelkan tanaman yang telah di keringkan pada karton dengan menggunakan jahitan tali/selotip.
- lengkapi keterangan yang terdapat pada collector book
- pasang etikenya
cara membuat awetan basah :
- siapkan specimen yang akan di awetkan
- sediakan formalin yang telah di encerkan sesuai dengan keinginan
- masukkan specimen pada larutan formalin yang telah ada dalam botol jam dan telah di encerkan
- tutup rapat botol dan kemudian di beri label yang berisi nama spsimen tersebut dan familinya.
E. Kelemahan dan Kelebihan Herbarium
Terdapat beberapa kelemahan pada herbarium yaitu; spesimen mudah mengalami kerusakan akibat perawatan yang. Kurang memadai maupun karena frekuensi pemakaian yang cukup tinggi untuk identifikasi dan pengecekan data secara manual, tidak bisa diakses secara bersama-sama oleh berberapa orang, biaya besar; tidak bisa diakses sewaktu-waktu dan tidak dapat diakses dari jarak jauh.
Sedangkan kelebihan dari herbarium adalah sebagai pelengkap bahan praktikum yang bisa langsung dibawa di dalam kelas atau ruangan. Cara pembutan yang tidak terlalu sulit,dan memudahkan praktikan meneliti tumbuhannya tanpa harus mengambil sample yang baru.
F. Cara Pengaplikasian di Kelas
Pengawetan hewan dan tumbuhan serta bagian-bagiannya diperlukan terutama untuk memenuhi kebutuhan masa yang akan datang, Tanpa adanya sistem pengawetan yang baik, hewan dan tumbuhan yang ditemukan dan dikoleksi dilapangan akan mengalami kerusakan, misalnya akibat pengerutan atau pembusukan.
Ciri khas dari kegiatan praktikum biologi adalah digunakannya makhluk hidup sebagai obyek yang akan diamati. Makhluk hidup tersebut dapat berupa tumbuhan, hewan atau mikroba.
Cara pengaplikasian herbarium yaitu bisa langsung di bawa kedalam kelas ataupun laboratorium sebagai bahan pelengkap praktikum. Dengan membawa herbarium di kelas kita dapat dengan mudah untuk mempelajari,mengidentifikasi suatu spesimen tertentu.
BAB III
PENUTUP
1.4 Kesimpulan
Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu. Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi, morfologi, ekologi, maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat waktu dan nama pengkoleksi
Pembuatan awetan specimen diperlukan untuk tujuan pengamatan specimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama untuk specimen-spesimen yang sulit ditemukan di alam. Awetan specimen dapat berupa awetan kering dan awetan basah. Untuk awetan kering tanaman di awetkan dalam bentuk herbarium,sedangkan untuk mengawetkan hewan dengan sebelumnya mengeluarkan organ-organ di dalamnya. Awetan basah baik untuk hewan maupun tumbuhan biasanya dibuat dengan merendam seluruh specimen dalam larutan formalin 4%.